Hei Guys.. Sudah lihat bulan malam ini? Ukurannya yang
tampak kecil menandakan kalau jaraknya jauh dari bumi. Tapi, tahukah kalian
kalau sebenarnya bulan yang kita lihat sekarang lebih jauh jaraknya dari bumi dibanding
jutaan tahun yang lalu? Hmm.. kali ini Paper Ship akan berlayar menuju ke..
Bulan? Hehe, bukan. Kita akan menjelajah FYI atau For Your Information. Yuk
simak!
Neil Armstrong. Dialah manusia pertama yang menginjakkan
kakinya di bulan. Ya, Neil Armstrong yang itu. Sebelum meninggalkan bulan pada
21 Juli 1969, ternyata Neil Armstrong meninggalkan panel reflektor yang terdiri
atas 100 cermin di bulan. Panel itu kemudian dimanfaatkan oleh seorang
fisikawan dari University of Maryland, Prof. Carrol Alley untuk mengamati orbit
bulan. Caranya, dengan menembakkan laser dari observatorium ke panel reflektor
yang ada di bulan. Kemudian, menghitung seberapa lama sinar dipantulkan kembali
dari bulan.
Dalam pengamatan tahunan, melalui jarak tempuh laser
terlihat bahwa jarak bumi ke bulan terus bertambah. Melalui pengamatan
menggunakan teleskop, diperoleh bahwa jarak orbit bulan bergerak menjauh dari
bumi dengan laju 3,8 cm per tahun.
Mengapa bulan ‘menjauhi’ bumi? Orbit bulan mengelilingi bumi
menciptakan gerak melingkar. Setiap gerak melingkar memiliki dua gaya, yaitu
gaya sentripetal dan gaya sentrifugal. Gaya sentripetal mempertahankan benda
untuk tetap melingkar menuju ke pusat gerak, sebaliknya gaya sentrifugal
mendorong benda menjauhi pusat geraknya. Namun, gaya sentrifugal yang dimiliki
bulan lebih besar dibanding gaya sentripetalnya. Akibatnya, tiap tahun orbit
bulan menjauh, sedangkan rotasi bumi melambat 0,000017 detik per tahun.
Diperkirakan, ketika terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu,
ukuran bulan yang terlihat dari bumi mencapai 15 kali lipat ukuran sekarang.
Jaraknya dari bumi saat itu hanya 22.530 km, sekitar seperduapuluh dari
jaraknya sekarang, yaitu 385.000 km. Dapat diperkirakan, pada masa itu orbit
bulan lebih singkat dibanding sekarang, yaitu sekitar 20 hari saja. Rotasi bumi
kala itu pun hanya 18 jam sehari. Seiring menjauhnya bulan, hari-hari di bumi
dapat melambat hingga 40 hari sebulan. Bahkan, rotasi bumi dapat mencapai 30
jam sehari.
Semakin lama, bulan akan terlepas dari orbitnya mengelilingi
bumi. Bulan diperkirakan akan hilang dari langit bumi ratusan juta tahun
kedepan. Jika bulan tidak ada, pasang surut air laut akan dikontrol oleh
gravitasi matahari, yang 1/3 kali lebih lemah dari gravitasi bulan. Stabilitas
iklim juga akan terganggu. Tidak ada lagi gerhana matahari maupun gerhana
bulan. Kita tidak dapat lagi melihat bulan di langit malam.
Saatnya menepi guys. Nah, mumpung masih sempat, kita nikmati
pemandangan langit ciptaan Tuhan ini. Semoga bermanfaat! Thank’s for reading ;)
Komentar
Posting Komentar